Kembali

Penerapan Tracer Study ala Perguruan Tinggi di Luar Negeri

Lowongan  |  04 January 2018  |  08:00 WIB
article_1737310250-r.jpg


Penerapan Tracer Study ala Perguruan Tinggi di Luar Negeri

Tracer study di luar negeri sering kali melibatkan pendekatan yang lebih canggih dan sistematis dibandingkan dengan di Indonesia. Banyak perguruan tinggi internasional menggunakan teknologi terkini dan strategi terkoordinasi untuk memastikan partisipasi alumni dan mendapatkan data yang akurat dan relevan. Berikut adalah beberapa contoh penerapan tracer study di perguruan tinggi luar negeri yang dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan di Indonesia.

1. MIT (Massachusetts Institute of Technology), Amerika Serikat

MIT menerapkan tracer study dengan menggunakan sistem berbasis web yang canggih. Mereka mengirimkan survei secara berkala kepada alumni melalui email dan media sosial. Selain itu, MIT juga menggunakan platform alumni yang memungkinkan lulusan untuk tetap terhubung dan berbagi informasi mengenai perkembangan karier mereka. Data yang dikumpulkan digunakan untuk meningkatkan kurikulum dan program pendidikan sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri.

2. University of Melbourne, Australia

University of Melbourne menggunakan metode tracer study untuk mengumpulkan data tentang lulusan mereka. Mereka bekerja sama dengan perusahaan riset eksternal untuk mengembangkan dan mendistribusikan survei yang mendalam kepada alumni. Data yang dikumpulkan mencakup informasi mengenai pekerjaan, gaji, kepuasan kerja, dan relevansi pendidikan dengan pekerjaan. Hasil survei ini digunakan untuk melakukan penyesuaian pada program akademik dan layanan karier universitas.

3. ETH Zurich, Swiss

ETH Zurich memanfaatkan tracer study untuk melacak keberhasilan karier lulusannya di berbagai bidang. Mereka mengirimkan survei secara online kepada alumni beberapa tahun setelah kelulusan. Selain itu, ETH Zurich juga mengadakan wawancara mendalam dengan alumni terpilih untuk mendapatkan wawasan lebih dalam mengenai pengalaman kerja mereka. Data ini sangat berharga untuk evaluasi dan pengembangan kurikulum yang lebih efektif dan relevan.

4. National University of Singapore (NUS), Singapura

NUS menggunakan platform digital yang interaktif untuk mengumpulkan data tracer study dari alumni. Mereka menggunakan teknologi analisis data untuk mengidentifikasi tren dan pola dalam karier alumni. Selain survei online, NUS juga mengadakan focus group discussion dengan alumni untuk mendapatkan umpan balik yang lebih komprehensif. Informasi yang diperoleh digunakan untuk mengembangkan program akademik yang lebih sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar kerja global.

5. University of Oxford, Inggris

University of Oxford menerapkan tracer study melalui kombinasi survei online dan wawancara telepon. Mereka bekerja sama dengan badan riset independen untuk memastikan data yang dikumpulkan akurat dan tidak bias. Survei ini mencakup berbagai aspek, termasuk pekerjaan, gaji, mobilitas karier, dan kepuasan kerja. Hasil dari tracer study digunakan untuk mengevaluasi program pendidikan dan meningkatkan dukungan karier bagi mahasiswa dan alumni.

6. Tokyo Institute of Technology, Jepang

Tokyo Institute of Technology (Tokyo Tech) melakukan tracer study dengan mengirimkan survei kepada alumni secara rutin. Mereka menggunakan platform online yang memungkinkan alumni untuk memberikan umpan balik secara cepat dan mudah. Tokyo Tech juga mengadakan seminar dan lokakarya untuk alumni, di mana mereka dapat berbagi pengalaman dan memberikan masukan langsung kepada universitas. Data yang dikumpulkan digunakan untuk memperbaiki kurikulum dan menyesuaikan program pendidikan dengan kebutuhan industri.

7. University of Toronto, Kanada

University of Toronto menerapkan tracer study dengan pendekatan multi-fase. Mereka mengirimkan survei kepada alumni beberapa bulan setelah kelulusan dan kemudian melakukan tindak lanjut beberapa tahun kemudian. Data yang dikumpulkan mencakup informasi mengenai pekerjaan, pendidikan lanjutan, dan perkembangan karier. Universitas juga bekerja sama dengan asosiasi alumni untuk meningkatkan partisipasi dalam survei dan memastikan data yang akurat dan relevan. Hasil dari tracer study digunakan untuk menginformasikan pengembangan program akademik dan layanan karier.

Kesimpulan

Tracer study di perguruan tinggi luar negeri menunjukkan pentingnya pendekatan yang terkoordinasi dan berbasis teknologi dalam mengumpulkan data mengenai lulusan. Dengan menggunakan berbagai saluran komunikasi, teknologi analisis data, dan kerjasama dengan perusahaan riset, perguruan tinggi dapat mengumpulkan data yang akurat dan relevan. Data ini sangat berharga untuk meningkatkan kualitas pendidikan, menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan industri, dan memberikan dukungan karier yang lebih baik bagi alumni. Perguruan tinggi di Indonesia dapat mengambil inspirasi dari praktik terbaik ini untuk meningkatkan pelaksanaan tracer study dan menghasilkan lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja.