Berdasarkan
data Tracer Study 2025 untuk lulusan UIN Salatiga tahun 2014-2024, mayoritas
alumni telah memasuki dunia kerja. Dari total responden, sebanyak 390 alumni
(sekitar 44%) telah bekerja baik dalam posisi full-time maupun part-time. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar lulusan UIN Salatiga memiliki daya saing
yang cukup baik dalam mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan studi mereka.
Namun,
masih terdapat 312 alumni (sekitar 35%) yang belum bekerja tetapi sedang aktif
mencari pekerjaan. Angka ini menunjukkan bahwa terdapat tantangan dalam
transisi dari dunia akademik ke dunia kerja. Faktor-faktor seperti kurangnya
pengalaman, keterampilan tambahan, atau kompetisi pasar tenaga kerja yang ketat
dapat menjadi penyebab utama. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan
kesiapan kerja bagi para lulusan.
Selain itu, sebanyak 48 alumni (sekitar 5%) memilih
untuk menjadi wirausaha, yang menunjukkan adanya jiwa kewirausahaan di kalangan
lulusan UIN Salatiga. Tren ini menjadi indikator positif bahwa alumni tidak
hanya mengandalkan pekerjaan sebagai karyawan tetapi juga menciptakan lapangan
kerja sendiri. Sementara itu, terdapat 21 alumni (sekitar 2%) yang memutuskan
untuk melanjutkan pendidikan, menunjukkan minat yang cukup baik dalam
pengembangan akademik dan profesionalisme lebih lanjut.
Sebagian kecil alumni, yaitu 41 orang (sekitar 4%),
menyatakan bahwa mereka belum memungkinkan untuk bekerja, kemungkinan karena
alasan pribadi atau masih dalam proses persiapan menuju dunia kerja. Persentase
ini cukup kecil dibandingkan kategori lainnya, namun tetap menjadi perhatian
untuk memastikan adanya dukungan bagi lulusan dalam menghadapi tantangan
pasca-kelulusan.
Rekomendasi: Berdasarkan data ini, CDC UIN Salatiga
dapat meningkatkan program pelatihan keterampilan kerja dan kewirausahaan guna
mengurangi jumlah lulusan yang masih mencari kerja. Selain itu, perlu adanya
penguatan kerja sama dengan industri dan instansi pemerintah untuk membuka
lebih banyak peluang kerja. Program magang, bimbingan karier, serta pelatihan
soft skills dan digital skills juga bisa diperluas agar lulusan lebih siap
menghadapi dunia kerja yang kompetitif.